Sunday 24 April 2016

Hottest Guy Alive - 2016

Sebagai seorang wanita normal yang masih tertarik dengan pria, tentu gw punya beberapa pria idaman. Di postingan kali ini gw mau nulis mengenai cowok-cowok sexy yang udah memikat hati gw. Sayangnya yang ini nggak ada cowok lokalnya. Tapi ini bukan berarti gw nggak suka sama cowok lokal lho ya! Gw masih suka sama cowok lokal, tapi menurut gw keseksian cowok lokal masih kalah sama mereka ini.


Kit Harington. Kalau kalian suka banget sama Game of Thrones, mungkin kalian akan familiar dengan pria ini. Yup, dia yang jadi Jon Snow! Emang sih, mainstream banget kalo cewek suka sama Jon Snow. Tapi, alisnya udah bikin gw jatuh cintaaa!

Jangan mati mas! Nanti aku bilang ke Melissandre untuk membangkitkanmu mas~

Dave Koz. Yang suka musik mellow-mellow dengan alunan musik saxophone pasti tau Dave Koz! Dave Koz bahkan membuat gw jatuh cinta hanya dengan alunan saxophonenya. Lagu Know You By Heart dan You Are Me I Am You terbukti udah menghipnotis gw! Bahkan setelah beli saxophone waktu natal kemarin, gw ngulik lagu-lagunya Dave Koz! Pokoknya pria satu ini udah bikin gw jatuh cinta jauh sebelum gw melihat fisiknya!

Aku rela jadi mouthpiece kamu mas~

Tim Daly. Mungkin nama ini nggak familiar sama sekali, terutama kalau kalian nggak pernah nonton Private Practice. Tapi, di umurnya yang udah 60 tahun, dia tetap menawan, tetap bisa membuat gw nggak berkedip kalau ngeliat dia. Uhuy!

Aku tau kita nggak seumur, tapi boleh kan aku seumur hidup sama kamu mas?

Javier Bardem. Pria tampan berusia 47 tahun ini sudah beberapa kali tampil di layar kaca. Bahkan kalau pernah nonton Eat, Pray, Love pasti tau. Yup, dia yang jadi Felipe! Jujur, gw jatuh cinta sama suaminya Penelope Cruz ini karena nonton Eat, Pray, Love. Maaf ya mbak Penelope Cruz, aku nggak bermaksud untuk merebut mas javier dari kamu kok~

Bibirmu itu lho mas~

Justin Chambers. Sebenernya gw jatuh cinta sama perannya di Grey's Anatomy. Alex Karev, M.D adalah dokter yang awalnya bikin gw jengkel dan kesel setengah mati. Tapi sejak dia ambil specialty di pediatric surgery, gw malah jadi meluluh! Cowok yang bisa menghandle anak bayi dengan baik adalah cowok keren!

Aku rela dioperasi sama kamu tiap hari, mas~

Kevin McKidd. Alias Owen Hunt, M.D! Dulunya dia di US Army, jadi trauma surgeon, tapi akhirnya dia jadi surgeon di Seattle Grace. Walaupun Owen ini kadang bikin gw kesel dengan karakternya di Grey's Anatomy, tapi gw cukup luluh dengan mata birunya.

I know mas. I know you've tried, but my gebetan is not you mas~

Patrick Dempsey. Yeay McDreamy! Umurnya boleh 50, tapi tetep aja bikin deg deg ser kalo ngeliat dia! Walaupun di Grey's Anatomy dia udah meninggal, tapi gw tetep suka sama dia. Jujur, gw nangis waktu adegan dia meninggal. Tapi bener deh, rambutnya itu kayaknya nggak lekang oleh waktu!

Hai McDreamy, rambutmu itu lho~

Paul Gilbert. Siapa sih yang nggak tau Mr. Big? Bukan Mr. Big yang di sex and the city lho ya, tapi band Mr. Big. Nah, Paul Gilbert ini gitarisnya! Yang namanya gitaris, kalau nggak tau Paul Gilbert mah mungkin bukan gitaris beneran. Paul Gilbert ini sexy dan talented banget lho. Dulu waktu SMP aja gw bisa bengong kalau udah liat Paul Gilbert. Duh, nikahin aku mas!!!

Aku rela jadi  fret mu mas~

Eric Dane. Alias Mark Sloan, M.D di Grey's Anatomy. Dialah dokter ganteng dengan badan oke yang jadi jodoh sehidup sematinya Lexie grey yang seumuran sama gw. Sebagai seorang gadis belia yang selalu naksir sama cowok diatas umur 30an, berkat hadirnya pasangan Mark Sloan dan Lexie Grey, gw jadi yakin kalau umur nggak bakalan jadi penghalang dalam suatu hubungan.

Tatapanmu itu lho mas~

Johny Depp. YEEESSS! Hadirnya Johny Depp di muka bumi ini membuat gw yakin bahwa makin tua makin ganteng itu nyata! Ditambah lagi Johny Depp ini sangat talented. Nggak ada perannya yang nggak total di setiap film yang dia mainin! Pokoknya emang doi paling TOP lah!

Sini mas, aku nyalain rokoknya. Aku punya lighter kok~

Jason Momoa. Doi yang jadi Khal Drogo di Game of Thrones. Walaupun perannya sangar banget, tapi justru itu yang bikin jadi kesengsem! Sosoknya tuh laki banget! Dan, ketika Jason Momoa nggak jadi Khal Drogo, gw jadi makin kesengsem karena memang dasarnya dia itu super cool! Pria idaman banget deh. Muka oke, ditambah lagi badan oke. Duh nggak nahan banget!

Jangan liatin aku dengan tatapan itu mas!

Dave Franco. Gw pertama kali liat dia di film Now You See Me. Awalnya gw nggak suka karena dia mirip sama mantan gw (beneran deh!), tapi lama kelamaan jadi suka sendiri. Dave Franco ini adiknya James Franco. Tapi bedaaaa banget! Banyak yang bilang James Franco lebih ganteng, tapi menurut gw justru Dave Franco jauh lebih ganteng dan menawan dibandingkan James Franco.

Yay for Dave Franco!

Yngwie Malmsteen. Siapa sih gitaris yang nggak kenal sama Yngwie? Dia adalah living legend di dunia pergitaran dunia! Dia salah satu gitaris yang bikin gw rajin latihan dan rajin ngulik. Sayangnya lagunya susah-susah hahaha. Tapi beneran deh, sampai sekarang dia tuh tetep talented, tetep sexy, dan tetep ganteng di usianya yang udah nggak muda lagi!

Shred hati aku mas!

Jason Becker. Walaupun doi lumpuh karena Amyotrophic Lateral Sclerosis (itu lho, penyakit yang kemarin bikin banyak orang-orang ikutan ice bucker challenge), tapi Jason Becker tetep bisa berkarya. Semangat hidupnya nomor satu! Dia bener-bener gitaris yang bikin gw pengen ke California buat jengukin dia suatu saat nanti! Kalau menurut vonis dokter, harusnya sekarang dia udah nggak bertahan hidup lagi. Tapi buktinya sampai sekarang dia masih hidup! Yeay! Gitaris ini bikin gw yakin, kalau dia nggak lumpuh, gitaris kelas manapun pasti bisa dia kalahkan!

Karena pria sejati pasti penyayang binatang! Rambut gondrong, gitar, dan kucing adalah perpaduan sempurna!

Jeffrey Dean Morgan. Doi emang cowok paling oke yang menempati urutan teratas hottest guy alive mennurut versi gw! Gw naksir abis-abisan waktu dia jadi Denny Duquette di Gry's Anatomy, ditambah lagi dia main di film P.S I Love You. Senyumnya selalu bikin teduh. Senyumnya bikin gw jadi pengen berbuat dosa! Pengen gw culik ke Indonesia banget deh aaah!!!

Iya mas, aku tau hidup itu memang singkat. Boleh kan aku culik kamu? :P

Postingan kali ini agak random sih. Namanya juga hari Minggu, jadi ya agak kurang kerjaan gitu deh :P Sebenernya Jason Becker seharusnya menempati urutan pertama, tapi apa boleh buat hati nurani gw berkata bahwa Jeffrey Dean Morgan adalah cowok PALING sexy! Walaupun dia udah ubanan, udah tua, tapi bagi gw dia masih tetap muda. Yay for JDM!

xoxo

Thursday 21 April 2016

I "Rescued" A Cat! - Tuesday, April 19th, 2016 (Random Diary)

Pada hari Selasa, tanggal 19 April 2016, dengan mata merah plus sayu akibat belum tidur, saya ke Giant Slipi untuk beli makanan kucing. Dan berhubung saya kesana saat masih pagi, saya jadi pembeli pertama. Setelah beli wetfood Whiskas Junior dan dryfood merek SuperCat (dengan harapan mungkin Ophelia bisa jadi kucing super yang bisa menolong para kucing di luar sana), saya yang laper dan haus melihat ada tukang es kelapa muda di kolong jembatan Slipi Jaya.

Waktu saya lagi enak minum kelapa, ada kucing yang tiba-tiba menghampiri saya. Berhubung kemasan SuperCat itu ada ziplock nya, alhasil saya buka dan saya kasih ke kucing liar itu. Dan dia makan dengan lahap!!! Ketika baru makan setengahnya dari yang saya kasih, kucing ini seperti mengeong ke saya tapi tidak ada suaranya sama sekali. Tapi saya nggak kepikiran kalo dia bisu. Saya pikir itu cuma 'kebiasaan' dia saja untuk menyapa manusia.


Ketika kucing itu lanjut makan, tiba-tiba abang tukang soto yang jualan di sebelah es kelapa menendang si kucing. Alhasil saya langsung marah, "eh jangan diusir pak! Kasar banget!" dan abang soto itu bilang, "oh maaf saya pikir mbak nya nggak suka kucing..." dan saya cuma bisa ngelus si kucing dan bilang, "pak, kalo saya nggak suka kucing, saya nggak bakalan kasih dia makanan kucing lah..."

Dan ternyata ada beberapa orang yang ngeliatin saya dengan tatapan aneh.

Kenapa mereka ngeliatin saya dengan tatapan aneh? Apakah nendang kucing adalah hal yang wajar sehingga mereka membiarkan si kucing ditendang? Dan apakah saya gila karena menegur orang yang nendang kucing? Atau mereka ngeliatin saya karena suara saya yang keras? Entahlah...

Alhasil, karena saya kasian sama si kucing, saya tanya ke bapak itu, "pak, ada kardus bekas nggak ya?" Dan bapak itu langsung tau kalo saya mau bawa si kucing pulang. Beliau dengan muka yang senyum-senyum bilang, "mau dibawa pulang mbak?" Dan saya dengan yakinnya bilang, "iya." Dan kurang lebih 7-8 menit kemudian, bapak itu datang membawa kardus bekas minuman. Katanya, "adanya ini mbak, nggak ada yang lebih gede lagi. Semoga muat ya..." Dan saya memberikan senyum dan ucapan terima kasih ke bapak itu. Dan usut punya usut, dari omongan orang-orang itu, ternyata si kucing ini sebatang kara, induknya entah kemana, dan sepertinya dia sakit.

Akhirnya setelah menghabiskan es kelapa, saya bayar ke abang es kelapa, dan saya taruh si kucing itu pelan-pelan ke dalam kardus. Saya buka kardusnya dengan kepala si kucing melongo keluar. Ketika saya jalan (dengan tangan kiri membawa kardus dan tas belanjaan dan tangan kanan mengelus kepala si kucing supaya tenang), ada beberapa komentar dari orang-orang yang jualan disitu. Disuruh mandiin lah, disuruh kasih makan lah, dll. Dalam hati saya pikir, "iya lah gw mandiin, gw kasih makan. Ga bakalan gw tendang dia kayak kalian memperlakukan dia disini!" Tapi itu hanya sekedar omongan di dalam hati saya. Saya cuma bilang, "iya pak, terima kasih" dengan senyum.

Saya dan kucing ini jalan ke pangkalan ojek untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, saya mandikan si kucing cantik ini dengan air hangat. Kucing ini nggak rewel sama sekali ketika dimandikan. Bahkan dia tidak kabur. Dia hanya jalan-jalan di kamar mandi, dan beberapa kali menatap mata saya. Saya hanya bisa memandikannya dengan penuh perasaan, dengan harapan semoga dia tidak membenci saya karena memandikan dia. Badannya kotor, penuh debu... Seketika saya terpikir untuk menamainya Eleanor, panggilannya Ele. Setelah saya mandikan, saya keringkan badannya dengan handuk dan hairdryer. Eleanor tidak takut dengan suara hairdryer. Dia tenang sekali ketika dikeringkan badannya. Badannya kurus, tapi perutnya buncit. Mungkin dia cacingan. Makanya ketika selesai dimandikan, saya berikan combantrin (karena Drontal Cat baru boleh diberikan untuk kucing diatas umur 6 minggu, tapi saya takut perkiraan umur Eleanor salah, karena dia masih kecil). Saya berikan Whiskas for Kitten juga, dengan harapan Eleanor mendapatkan gizi yang baik.

Saya biarkan Eleanor bersama Ophelia (kucing saya). Ketika saya berikan makan untuk Eleanor, nampaknya Ophelia tidak suka dengan Eleanor. Bahkan Ophelia memukul kepala Eleanor! Saya langsung menjauhkan Ophelia dari Eleanor yang sedang makan, karena Ophelia beberapa kali mencoba memukul kepala Eleanor tapi Eleanor hanya diam saja, menikmati makanannya. Sepertinya Eleanor memang jarang makan makanan yang layak untuk kucing...

Ketika mau mengambil foto Eleanor yang sedang makan, tiba-tiba Ophelia memukul kepala Eleanor!
Saya kemudian membuatkan susu kucing (merk Growssy) untuk Eleanor. Sekembalinya saya, saya melihat Eleanor yang sedang jalan-jalan diikuti oleh Ophelia dari belakang. Kelihatannya Ophelia 'curiga' kepada Eleanor. Akhirnya saya kasih susu kucing itu untuk Eleanor, tapi malah Ophelia yang minum (padahal Ophelia dari dulu nggak pernah mau minum susu kucing setiap kali dibuatkan!). Akhirnya Ophelia saya gendong dan Eleanor minum susu kucingnya (walaupun nggak habis). Saya mencoba untuk bermain dengan mereka berdua, tapi Ophelia selalu mencari perhatian saya dengan mengusel-usel paha saya.

Namun sayangnya, beberapa menit kemudian, ketika Eleanor meringkuk di bawah TV cabinet saya, Ophelia malah memukul Eleanor! Saya cuma bisa bilang "NO, Ophelia!" sambil menjauhkan Ophelia. Tapi ternyata Ophelia malah makin menjadai-jadi. Ketika Eleanor sudah memejamkan matanya, Ophelia kembali mendekati Eleanor dan memukul Eleanor berkali-kali! Tapi Eleanor hanya membuka matanya dan diam saja. Saya kasihan pada Eleanor dan akhirnya menaruh Ophelia di kandang. Tapi Ophelia malah mengeong dengan menjadi-jadi. Saya yang tidak tega akhirnya melepaskan Ophelia dari kandang. Tapiii, kejadian itu terulang lagi!!!

Akhirnya saya bawa Eleanor ke teras rumah, saya taruh tempat makan dan minum untuknya dan saya buatkan tempat tidur dari kardus dan handuk yang tidak terpakai. Setiap jam saya keluar rumah untuk mengecek keadaannya. Eleanor selalu berusaha untuk mengeong tetapi tidak pernah ada suara yang terdengar dari mulutnya...

Setiap saya keluar rumah untuk mengecek keadaan Eleanor, dia akan ngusek-ngusek di kaki saya dan mencoba untuk mengeong. Saya hanya bisa mengangkatnya untuk duduk di pangkuan saya dan mengelus-elus kepala dan badannya. Eleanor tidak pernah menggigit ataupun mencakar saya. Beda sekali dengan Ophelia yang suka menggigit dan mencakar. Eleanor bahkan suka sekali tiduran di kaki saya setiap kali saya duduk di teras.


Setelah satu malam berlalu, saya pikir Eleanor akan kabur dari rumah saya. Ternyata tidak. Paginya, hari Rabu tanggal 20 April, Eleanor masih berada di teras, tidur dengan nyenyak, dengan tempat makanan kucing yang sudah kosong. Saya tidak membedakan makanan untuk Eleanor dan Ophelia. Dalam satu hari, saya akan memberikan dryfood SuperCat Kitten, wetfood Whiskas Junior, dan ayam rebus beserta air rebusannya.


Sampai sekarang Eleanor tidak mengeong. Saya hanya bisa berdoa dan menabung untuk membawa Eleanor ke dokter hewan sesegera mungkin agar segera mendapatkan penanganan yang baik. Ditambah lagi perutnya buncit. Bahkan Maria (kakak saya) mengira dia hamil (padahal tidak mungkin, karena dia masih sangat kecil). Semoga Tuhan selalu memberi saya rezeki yang cukup untuk merawat Ophelia dan Eleanor...


Eleanor, bertahan ya sampai aku bisa membawa kamu ke dokter hewan... Kamu sudah merebut hatiku sejak pertemuan kita yang pertama. Semoga kamu tumbuh sehat dan berumur panjang... Aku akan mencoba menjadi 'ibu' yang baik untuk kamu...

Sunday 17 April 2016

Cat Lady = Calon Istri yang Baik

Sebagai seorang jomblo yang bahagia, apa salahnya gw mempromosikan diri gw sendiri? Jadi, di postingan kali ini gw akan membahas betapa berharganya seorang pemilik kucing untuk dijadikan istri. Seperti yang kalian ketahui, mengurus kucing itu gampang-gampang susah, dan kita nggak boleh menggampangkan  dalam memelihara kucing, takutnya malah salah dan akhirnya hidup kucing jadi nggak lama. Nah, makanya, dalam memelihara kucing itu ada hubungannya dalam menjadi istri yang baik lho!

Alasan pertama : Cat lady adalah orang yang berkomitmen. Untuk memelihara kucing, dibutuhkan sebuah komitmen, dan yang namanya berkomitmen itu nggak gampang! Apalagi untuk memelihara kucing. Harus dikasih makan 2-3 kali sehari, harus ngajak main, harus ke vet/dokter hewan, harus mandiin kucing, dsb. Terbukti lho, seorang cat lady itu bisa diajak berkomitmen (tapi kalo gw mah nggak ada yang ngajak berkomitmen haha!)



Alasan kedua : Cat lady bisa mengurus orang yang dia sayang. Ngurus kucingnya aja tekun, apalagi nanti kalo punya suami? Dijamin pasti sayang suami! Kucing aja rajin dia kasih makan, rajin dia urusin, apalagi suaminya nanti? Uhuy~



Alasan ketiga : Cat lady adalah orang yang tahan sakit! Terbukti, beberapa kali gw kena cakaran Ophelia, di tangan, kaki, paha, bahkan leher. Dan makin lama gw makin terbiasa dengan rasa sakit. Makin lama malah rasanya jadi enak (eh?) :P

Salah satu cakaran Ophelia yang bikin kelabakan buat bersihin luka dan nyari betadine. Pedih-pedih gimanaaa gitu!

Alasan keempat : Cat lady senang memanjakan orang. Yup, gw senang memanjakan kucing gw, in my own way. Mulai dari ngelus-ngelus, ngajak main, ngasih makan yang enak, dan sebagainya. Kebayang nggak kalo punya istri seorang cat lady? Kucing aja dimanja, apalagi kamu? #eaaa



Alasan kelima : Cat lady adalah orang yang mandiri! Apa-apa sendiri. Berhubung Ophelia suka nggak mau diurusin sama orang lain, bahkan kadang nggak mau dikasih makan sama orang lain, jadi mau nggak mau gw harus ngurusin dia sendirian. Bahkan pembantu gw di rumah nggak bisa ngurusin Ophelia. Jadi, ya mau nggak mau, harus mandiri dalam ngurusin Ophelia.



Alasan keenam : Cat lady adalah orang yang biasa bekerja keras! Karena dokter hewan, obat kucing, makanan kucing, pasir kucing, dan keperluan kucing lainnya nggak murah (bukan yang ceban dapet tiga gitu), jadi ya harus bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri dan kucing. Ditambah lagi, gw adalah orang yang keperluannya banyak. Buat ngurusin rumah, buat ngurusin diri sendiri, dan buat ngurusin Ophelia. Kalo nggak kerja keras, gimana bisa hidup? Gimana bisa menghidupi Ophelia? GIMANAAA?



Alasan ketujuh : Cat lady adalah orang yang penyabar. Kurang sabar apa, kalo lagi mainan hp kadang-kadang Ophelia suka rese sendiri ikutan mencet-mencet touchscreen, udah gitu kalo mainan iPad, dia juga ikut-ikutan ngeliatin lalu pegang-pegang, dan kalo gw lagi ngetik di depan laptop biasanya Ophelia jalan-jalan atau bahkan duduk di keyboardnya. Sedih beneeer! Mau marah juga nggak tega, alhasil disabar-sabarin. Kadang jam 4-5 pagi dia juga suka ngebangunin. Biasanya suka berasa ada yang jalan-jalan di perut. Ternyata Ophelia! Ampun... Kucing durhaka kamu nak...



Alasan kedelapan : Cat lady kurang lebih bisa ngurus anak bayi. Kenapa? Karena kucing itu RIBET. Kalau kucing mencret aja penyebabnya bisa macem-macem. Udah gitu yang namanya bangun jam 3 pagi karena dimeongin sama kucing juga udah biasa. Kalo kucing nggak mau makan, pusingnya udah kayak ngurus anak bayi. Kalo kucing yang biasanya ceria tapi mendadak murung aja bisa bikin khawatir. More or less kayak ngurus anak bayi lah.



Alasan kesembilan : Cat lady adalah orang yang tegas! Yup, dia memang biasa memanjakan kucingnya, tapi mereka juga tegas. Kalau kucingnya nakal, dia harus tegas. Kalau dibiasakan, kucing akan melakukan hal yang sama lagi dan lagi. Dan itu NYEBELIN. Jadi, mau nggak mau, harus tegas juga sama si mpus.



Alasan kesepuluh : Cat lady adalah orang yang bertanggung jawab. Hal ini nggak perlu diragukan. Dia bisa bertanggung jawab penuh atas hidup kucingnya. Ngebersihin pupnya, ngebersihin muntahnya, bawa kucingnya ke vet, ngasih makanan yang bernutrisi, semuanya dia lakukan karena dia bertanggung jawab atas hidup si kucing.



Alasan kesebelas : Cat lady adalah orang yang setia. Sama kucingnya aja dia setia, apalagi sama kamu? #eaaa :D Anyway, yang namanya ngaku-ngaku sayang sama kucing itu namanya bukan cat lady, ya! Apalagi kalo nelantarin kucingnya. Seorang cat lady sejati tidak akan menelantarkan kucingnya. Dia akan menyayangi kucing dengan sepenuh hati, bahkan menolong kucing yang tidak dia kenal.



Jadi, gimana? Mendingan pilih seorang cat lady untuk jadi istri kan? :) *tetep promosi* :P

Friday 8 April 2016

Kucing Hitam = Kucing Setan? [Edisi Sewot]

Sebelum kalian baca, gw mau memperingatkan bahwa postingan kali ini berisi banyak kesewotan, amarah, uneg-uneg, dan curhatan gw sebagai seorang guardian dari kucing hitam.

Sudah semingguan ini gw jengkel banget sama kakak gw yang cowok. Sebut saja namanya Dodi (tanpa T, karena Dodit adalah stand up comedian). Dia sempet marah-marah nggak jelas waktu ngeliat Ophelia. Bahkan Ophelia yang lagi diem aja pernah dia teriakin "gw masak jadi sate kucing ya!!!" dan suara Dodi tuh cukup keras. Tapi yang paling bikin gw sakit hati adalah ketika dia bilang "elo kok melihara kucing item sih? Kucing item tuh kucing setan tau ga!" dengan suara agak ngebentak.

APAAA??? KUCING SETAN??? TERUS SECARA GA LANGSUNG GW MELIHARA SETAN, GITU???

Sebenernya mitos mengenai kucing hitam itu udah ada dari jaman jebot. Dari yang pernah gw baca dan pelajari, jadi menurut sejarah tuh, pas zaman Babilonia Kuno, kucing hitam dipersembahkan dalam upacara ritual dan dibakar bersama sesajen lainnya. Kenapa dibakar dan dijadikan persembahan? Iya, soalnya dulu ada kucing hitam yang tidur pulas ditengah-tengah seekor ular, dan ular adalah lambang kejahatan. Jadi, secara nggak langsung, kucing hitam jadi dianggap kucing 'jahat' juga deh. Nyebelin kan?

Sebagai anak perempuan yang percaya-nggak-percaya sama mitos dan superstition, gw sendiri malah nggak percaya kalau kucing hitam bikin sial. Gw juga belum pernah mengalami kejadian buruk sekalipun dilompatin kucing hitam pas di depan mata tuh! Kalo ada kucing hitam yang lewat di depan lo, terus lo sial, itu mah emang lo nya yang apes. Nggak usah nyalahin kucing hitamnya deh! *sumpah gw sewot banget*

Di beberapa negara pun mitos mengenai kucing hitam ada banyak versinya. Yang bikin perasaan gw jadi campur aduk adalah ketika gw tau bahwa menurut kepercayaan di India, jiwa yang bereinkarnasi dapat dibebaskan dengan melempar kucing hitam ke api. Eh buset!!! Coba kalo lo yang dilempar ke api, emangnya lo mau? Hewan juga punya perasaan kali! Coba kalo diposisikan manusia yang jadi kucing dan kucing yang jadi manusia, terus lo dilempar ke api. Mikir sampe situ ga? *makin sewot*

Ada versi lain mengenai sejarah kucing hitam, jadi pada tahun 1560an, ada sebuah legenda yang merebak di Inggris, tepatnya di Lincolnshire. Jadi  dulu katanya ada bapak sama anak lagi jalan malem-malem, dan ada kucing hitam di tengah jalan yang mau mereka lewatin. Tapi mereka malah secara refleks ngelemparin kucing yang melintas itu pakai batu sampe si kucing luka-luka. Abis itu si kucing lari ke rumah seorang wanita yang diduga adalah seorang penyihir.

Nah, besokannya si bapak sama anak itu berpapasan sama si wanita pemilik rumah yang didatangin sama kucing itu, dan si wanita ini jalannya pincang dan badannya penuh lebam. Nah, sejak saat itu lah orang-orang di Lincolnshire percaya kalo penyihir bisa berubah jadi kucing hitam ketika malam hari. Yang bikin gw heran adalah, emangnya bapak sama anak itu ngikutin si kucing waktu kucing itu lari? Kok dia bisa tau si wanita pemilik rumah itu? Kok dia bisa berasumsi kalo si wanita berubah jadi kucing? Segitu dangkalnya kah otak bapak dan anak itu? *sewot gw semakin menjadi-jadi*

Yang kejam tuh ketika gw baca kalo di US ada aja orang yang tiba-tiba mengadopsi kucing hitam beberapa hari sebelum halloween buat disiksa. Sayangnya, yang dilakukan The Peninsula Humane Society dan SPCA untuk menyeleksi calon adopter ini nggak terlalu efektif untuk mencegah kesadisan oknum-oknum yang nggak punya hati itu. Gw nggak bisa ngebayangin nasib temen-temennya Ophelia yang kurang beruntung itu... *kali ini sedih, bukan sewot*

Jujur, gw ngadopsi Ophelia justru karena dia adalah kucing hitam. Gw mau bikin supaya Ophelia merasa hidupnya enak. Gw mau ngajarin Ophelia untuk bersyukur atas hidupnya yang sekarang. Gara-gara mitos konyol yang diciptakan oleh manusia itu, kucing hitam jadi memiliki nasib hidup yang buruk. Orang-orang jadi nggak mau mengadopsi kucing hitam karena mitos-mitos itu. Banyak orang yang malah jadi takut sial kalau melihara kucing hitam. IDIIIIHHHH justru tuh kucing yang sial kalo dipelihara sama orang yang otaknya sialan macem gitu!!! *sewot terdeteksi lagi*

Setelah menghabiskan waktu bersama Ophelia selama beberapa minggu, gw baik-baik aja tuh. Masih sehat, masih produktif, masih bisa cari duit, masih bisa makan enak, walaupun masih jomblo. Sejak adanya Ophelia, gw nggak terlalu banyak mikirin masalah percintaan gw. Nggak ada lagi tuh mikirin gebetan yang nun jauh disana maupun mikirin mantan yang super deket. Gw lebih mikirin Ophelia dan seisi rumah. Gw jadi banyak nabung untuk beli keperluan Ophelia. *nggak juga sih, gw masih aja suka ngabisin duit. Setidaknya kali ini gw ngabisin duitnya masih ketakar lah, masih ada yang gw sisihkan untuk Ophelia*

Kalo ada yang beranggapan kalau kucing hitam adalah kucing setan, kucing yang bawa sial, kucing yang identik dengan hal mistik, mendingan jangan banyak baca cerita fiktif mengenai hal yang mistik-mistik mengenai kucing setan deh. Dengan membaca cerita horror itu secara nggak langsung menanamkan sugesti di otak kalian sendiri lho! Kalian bakal ngerasa sial terus padahal kalian nggak sial. Kalian bahkan bisa jadi musyrik! Kalian juga jadi lupa akan cinta kasih yang udah diajarkan sejak kecil. Inget kan dulu kita disuruh menyayangi sesama makhluk hidup?

Lagian apa bedanya kucing hitam dengan kucing berwarna lain? Mereka cuma beda secara fisik. Tapi mereka semua tau gimana cara menyayangi guardiannya. Mereka bahkan bisa tau mana yang bener-bener sayang dan mana yang nggak sayang. Semua kucing itu sama di mata gw. Mau kucing ras kek, kucing domestik kek, kucing hitam kek, kucing calico kek, kucing red tabby kek, SEMUA SAMA!

Jujur, gw agak eneg dengan orang yang suka comment baik di facebook page animal shelter maupun di blog orang yang CUMA MAU NGADOPSI KUCING RAS DENGAN WARNA TERTENTU, DAN MAUNYA GRATISAN. Kalo mau kucing ras ya modal lah, jangan malah minta hibahan dari orang! *maafin omongan gw, tapi ini jujur dari lubuk hati gw yang eneg sama orang macem gini! namanya juga edisi sewot!* Kalo mau gratis, mending adopsi binatang yang terlantar di jalanan, yang sebatang kara, yang hidupnya tragis. Bikin hidup si kucing jadi lebih baik. Dengan begitu, kasih sayang yang diberikan si kucing juga akan jauh lebih maksimal. Si kucing akan jauh lebih sayang sama kalian.

Please, kalo kalian masih beranggapan kalo kucing hitam itu bawa sial, mending kalian coba melihara kucing hitam. Yang ada hidup kalian jadi lebih tenang, kalian banyak belajar hidup dari kucing, dan kalian akan sadar kalau kucing hitam maupun kucing warna lain pada dasarnya adalah sama.

Please, jangan suka nyakitin hati dan perasaan makhluk hidup yang lainnya. Jadilah makhluk hidup yang menyayangi sesama. Jangan menyakiti secara fisik maupun menyakiti hatinya. Ketika nanti gw udah punya pekerjaan tetap yang gajinya wow, gw mau nampung kucing yang nasibnya nggak baik. Gw tau rasanya diabaikan, ditelantarkan, disakiti, dan dianggep 'ngebawa sial'. Oleh karena itu, gw nggak mau ada kucing yang diabaikan, ditelantarkan, disakiti, dan dianggap sial.

Sekali lagi maaf kalo tulisan ini menyinggung hati beberapa pihak. Tapi beneran deh, gw cuma mau numpahin uneg-uneg gw. Inget, ini edisi sewot. Jadi ya maklum aja kalo isinya sewot dan terkesan marah-marah. Sebenernya ketika nulis ini gw lagi sedih, bukan lagi marah. Gw sedih ngebayangin kejamnya orang-orang jaman dulu yang menganggap kalo kucing hitam itu bawa sial dan seenaknya aja ngebunuh dan nyiksa kucing hitam. Nggak kebayang kalo Ophelia sekarang ada di alam liar lalu dijahatin. Semoga nggak ada lagi orang jahat yang nyiksa kucing, ngebunuh kucing, maupun makan daging kucing!

Salam dari Ophelia! Meong~

Melihara Kucing = Punya Anak!

Setelah sekian minggu bersama Ophelia (baca: Ovilia, panggilannya Ovi), dan sekian minggu berbagi suka dan duka bersama Ophelia, akhirnya gw sadar akan satu hal: punya kucing itu rasanya kayak punya anak!

Kenapa?

1. Kalian tau kan, anak bayi itu kadang suka nangis malem-malem? Nah, kalo si bayi ngebangunin manusia dengan cara nangis, tapi kucing ngebangunin kita dengan cara meong-meong atau bahkan jalan-jalan diatas badan! Rutinitas Ophelia adalah bangunin gw pada pukul 3 dini hari! Kalo nggak meong-meong, kadang jalan-jalan diatas badan. Dan hal paling nyebelinnya kalo Ophelia ternyata lagi mainin jempol kaki gw! Beberapa kali gw terbangun karena jempol kaki gw digigit sama makhluk lucu satu itu layaknya dia lagi main sama mainan kucing. Buset...

2. Jadi rajin sharing dan caritau mengenai kucing! Sama halnya kayak temen-temen gw yang mahmud abas (mamah muda anak baru satu) yang pada rajin caritau ini itu mengenai baby, gw juga nyaritau ini itu mengenai kucing. Gimana cara mandiin kucing? Gimana cara ngelatih kucing? Makanan apa yang bagus untuk kucing? Semuanya gw caritau, gw ingat, dan gw terapkan di kehidupan gw bersama Ophelia.

3. Ketika anak sakit, khawatirnya sama kayak ketika kucing sakit. Nah, ini nih yang paling berasa! Kemarin, ketika Ophelia mencret dan didiagnosa cacingan (yang ternyata karena Ophelia dilepas di teras rumah, dimana teras rumah gw suka dijadikan "tempat buat numpang tidur" oleh kucing liar, dan ternyata itu bikin Ophelia cacingan), gw jadi stress sendiri bahkan sempet nangis-nangis! Sumpah, gw beneran nangis, karena ternyata ketika kucing mencret itu dia ngerasa menderita. Gw sampe nangis ketika ngeliat Ophelia pup! Nyaris gila lah gw ini...

4. Ngegendong Ophelia udah kayak ngegendong anak bayi. Gw beneran ngegendong dia dengan penuh rasa sayang, sambil elus-elus kepalanya. Nggak pernah gw ngegendong dia dengan kasar. Pokoknya gw bikin Ophelia senyaman mungkin kalo digendong. Kalo dia lagi nggak mau dielus, gw berhenti ngelus. Udah kayak ngegendong anak bayi deh. Bedanya, kalo kucing lagi rewel, dia bisa nyakar-nyakar. Kalo anak bayi, paling cuma nangis doang.

5. Ketika belanja, pasti kebutuhan anak nomor satu. Nah, hal itu juga terjadi pada gw. Gw bisa lebih lama jalan-jalan di Pasar Burung Barito ataupun Pasar Hewan Jatinegara dibandingkan jalan-jalan di hypermart, giant, maupun carrefour! Gw bakalan ke Barito atau Jatinegara, ngeliat barang ini itu, compare harga, lalu beli barang yang dibutuhkan Ophelia! Mulai dari makanannya, pasir kucing, pernak-pernik, sampe obat-obatan buat kucing.

6. Kalo kucing udah tidur, rasanya hidup agak tentram. Sama halnya kayak anak bayi. Kalo si baby udah bobo, rasanya udah tenang, dan sebisa mungkin nggak akan ngebiarin si baby terbangun dari tidurnya. Kalo Ophelia udah tidur, gw berusaha untuk ga mengeluarkan suara yang akan mengagetkan Ophelia dari tidurnya yang kadang kurang ajar (bayangin aja, dia suka menguasai tempat tidur gitu. Tidurnya suka pas di tengah-tengah kasur, padahal dia sendiri juga udah punya tempat tidur sendiri tapi masih aja lebih milih tidur deket gw).

7. Banyak foto kucing di hp! Sama kayak ibu-ibu yang baru punya anak, segala aktivitas anak akan dia foto dan dia rekam. Bahkan diposting ke social media! Sama halnya dengan gw yang suka posting foto Ophelia di Path. Bahkan foto selfie udah berkurang sejak hadirnya Ophelia...

8. Ninggalin kucing di rumah udah kayak ninggalin anak bayi di rumah. Gw yang biasanya betah duduk lama di coffee shop akhirnya suka resah sendiri. Dulu nggak pernah mikirin ini itu kalo mau pergi, sekarang malah mikirin Ophelia melulu. Gimana ceritanya kalo gw pergi keluar kota? Gw pergi meninggalkan rumah selama 9 jam aja bikin dag dig dug terus mikirin Ophelia. Ophelia udah makan belom? Ophelia minumnya banyak nggak? Ophelia pupnya lancar nggak? Duh, bawaannya pengen video call sama Ophelia deh kalo udah ninggalin dia sendirian di rumah. Seandainya ada daycare untuk kucing dengan harga yang murah...

Sebenernya jadi catmom secara nggak langsung ngajarin gw untuk jadi ibu yang baik untuk anak gw kelak. Dengan bersabarnya gw dalam melatih anak kucing, secara ga langsung kesabaran gw untuk mendidik anak juga semakin terbentuk. Anak kucing yang gw adopsi aja gw sayang setengah mati, gimana anak gw nanti? *wahai calon suami di masa depan, ingatlah hal ini!*

Salam dari Ophelia yang lagi bobo...

Meow!

Saturday 2 April 2016

STOP BULLYING!!!

Jadi di postingan kali ini, saya mau menyampaikan keluh kesah saya saat masih kecil. Saya adalah korban bullying. Yup. Dulu saya seringkali dibully oleh teman-teman sekolah saya. Waktu kelas 1 SD hingga kelas 4 SD, hidup saya sebagai seorang siswi di sebuah sekolah swasta yang terkenal di Jakarta Barat sangatlah menyenangkan. Saya sempat beberapa kali juara kelas. Tapi semua itu berubah sejak saya menginjak kelas 5 SD.

Awalnya hanya ada satu orang yang sering 'ngerjain' saya di sekolah saat kelas 3 SD. Mulai dari rok yang disingkap, dikejar-kejar hingga ke toilet perempuan, disiram pakai air, dilemparin balon berisi air, dsb. Awalnya saya tidak pernah mengadu ke orangtua saya karena mamanya berteman dengan mama saya. Saya hanya diam saja dan melawan sebisa saya. Tapi, semakin dilawan, saya semakin dikerjai oleh anak laki-laki satu itu.

Sampai akhirnya, pada suatu hari, anak laki-laki itu menakut-nakuti saya dengan kain pel sampai akhirnya muka saya dilempar pakai kain pel. Hari itu saya hanya bisa menangis di toilet, dan sepulangnya saya ke rumah, saya menceritakan hal itu ke orangtua saya. Tapi orangtua saya hanya menyuruh saya untuk menghindari anak itu. Sungguh tidak membantu sama sekali! Karena kemanapun saya pergi, saya akan dikejar oleh orang itu, dan dia akan terus mengerjai saya!

Ketika itu, saya bukan anak yang populer di sekolah. Saya agak menutup diri karena teman-teman saya yang suka mengerjai saya. Sepulang sekolah, saya langsung pulang ke rumah naik mobil jemputan. Saya adalah anak yang pendiam, tidak seperti teman-teman saya yang sering memamerkan kekayaan orangtuanya. Sepulang sekolah, saya biasanya ada les piano atau les sempoa. Saya tidak pernah main keluar rumah.

Suatu ketika, ada satu anak perempuan yang sepertinya membenci saya. Padahal saya juga tidak terlalu dekat dengan anak itu walaupun kami satu kelas dan les sempoa di tempat yang sama, tapi anak itu seperti membenci saya. Waktu berjalan ke kelas, dia sengaja 'menyelengkat' kaki saya hingga saya terjatuh dan berdarah. Sampai saat ini saya masih ingat cara dia tertawa, sangat membekas di ingatan masa lalu saya. Bahkan dia melakukan itu tidak hanya sekali saja! Saat di kelas pun, dia berusaha untuk menyelengkat kaki saya agar saya terjatuh.

Saya bukan anak yang suka mengadu ke orangtua saya. Saya selalu menyimpan hal itu sendiri. Saat kakak saya melihat kaki saya yang lecet, saya hanya bilang kalau saya terjatuh di sekolah. Ketika kakak saya dan mama dari anak perempuan itu berpapasan saat saya sedang jalan-jalan di mall dengan kakak saya pun, saya tidak mengadu sama sekali. Apalagi si anak perempuan ini mukanya cukup menakutkan. Saya akui, dia cantik. Tapi saya takut dengannya karena senyumannya mengerikan seperti nenek lampir!

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang suka ngebully saya. Baik secara fisik, maupun verbal. Dipalak, diejek, dikucilkan, didiskriminasi, bahkan ditimpuk bola basket pun pernah. Dulu saya hanya punya 3 orang teman yang saya percaya. Mereka tidak pernah membully saya seperti gerombolan bocah sialan itu. Saya seringkali bercerita hal apapun ke mereka. Bahkan mereka juga tau anak laki-laki yang saya taksir di sekolah.

Saya masih ingat dengan anak laki-laki yang saya taksir saat itu. Benar-benar kisah cinta monyet anak SD kelas 5. Dia anak laki-laki yang paling tinggi di kelas, dan kami punya hobi yang sama, yaitu membaca. Kami sering kejar-kejaran sebelum bel sekolah karena hal-hal konyol. Kami juga sering bertemu di perpustakaan sekolah. Saat jam pulang sekolah, saya sengaja sering duduk di tempat dia biasa dijemput.

Tapi sayangnya, banyak yang akhirnya membicarakan mengenai saya dan anak laki-laki yang saya taksir itu. Akhirnya, saya menjauh mundur. Saya takut. Takut kalau akhirnya saya tidak bisa ngobrol dengannya lagi, bahkan saya takut suatu saat nanti dia bergabung bersama kelompok berandal itu dan ikutan ngebully saya. Kalau saja saya saat itu tidak pernah dibully, mungkin saya punya kepercayaan diri yang tinggi. Tapi sayangnya, saya tidak bisa apa-apa. Saya hanya anak SD culun, berkacamata, dan lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan saat jam istirahat untuk menghindari bullying.

Ketika saya kelas 1 SMP, saya pikir tidak akan ada lagi bullying di hidup saya. Tapi sayangnya malah semakin parah, sampai saya takut kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan saya mengerjakan tugas bersama para berandal itu. Tapi, sebagai anak SMP yang masih sangat labil, saya punya batas kesabaran sendiri. Pernah suatu ketika saya memukul salah satu anak pindahan yang merupakan anggota dari gerombolan bocah berandal itu karena dia tidak bisa dikasihtau. Tapi bukannya mereka jadi takut dengan saya, malah keesokan harinya saya dikerjain oleh mereka.

Ketika SMP, saya jadi sering bolos sekolah, malas untuk berangkat ke sekolah, dan sangat menghindari orang-orang tersebut. Saya semacam 'benci dengan diri saya sendiri' pada masa-masa itu. Saya berusaha untuk meningkatkan kepercayaan diri saya dengan mengikuti beberapa ekstrakurikuler di sekolah. Untungnya saya mengikuti ekskul yang berkaitan dengan hobi saya, yaitu musik. Saya juga sempat belajar gitar lalu nekat ikut ekskul band. Ketika saya belajar gitar pun teman saya tidak mau mengajari saya sampai akhirnya saya mengambil gitar tua yang ada di rumah dan saya membeli buku panduan belajar gitar menggunakan uang jajan saya. Akhirnya saya belajar sendiri dan sering memperhatikan teman saya saat bermain gitar. Saya berterimakasih pada mereka, karena jika mereka tidak memperlakukan saya seperti itu, mungkin saya tidak akan terdorong untuk belajar gitar. Beberapa minggu kemudian, saya membentuk band bersama adik kelas saya karena tidak ada yang mau satu band dengan saya.

Sebagai korban bullying, saya benci ketika harus melihat ada orang lain yang dibully. Pernah suatu ketika, waktu saya sudah SMP, saat saya jalan di lapangan, saya melihat ada anak SD yang dikerjai oleh temannya. Saya benar-benar marah saat itu, karena anak perempuan ini sudah menangis dan masih diledek oleh teman-temannya. Emosi saya meluap-luap dan saya memarahi gerombolan anak nakal itu sampai mereka pergi. Melihat anak itu, saya langsung teringat masa-masa waktu saya masih SD. Anak SD ini akhirnya saya bantu berdiri dan kami duduk bersama sambil ngobrol.

Saya tau rasanya menjadi korban bullying, terutama jika tidak ada tempat mengadu. Dulu, mama sering bilang kalau semua guru bilang kalau saya adalah anak yang cerdas tapi saya terlalu sering bolos sekolah. Orangtua dan guru saya tidak tau kalau saya sering dibully. Yang mereka tau hanyalah 'Angel adalah anak pemalas karena sering bolos sekolah'. Saya selalu menahan apapun sendirian. Namun ketika sudah mau kelulusan, saya berusaha sebaik mungkin supaya tidak sekolah di tempat yang sama lagi. Akhirnya saya lulus dengan nilai yang sangat baik (semua nilai ujian nasional diatas 8) dan saya bisa sekolah di Semarang.

Kehidupan saya lambat laun berubah ketika duduk di bangku SMA. Kepercayaan diri saya tumbuh, bahkan saya menjadi ketua unit di asrama dan menjadi ketua kelas. Saya sudah tidak takut untuk bergaul lagi walaupun akhirnya pada kelas 1 semester 2 saya harus kembali ke Jakarta dan masuk ke sekolah negeri.

Tapi sungguh semuanya berbeda sejak saya masuk SMA! Tidak ada lagi yang namanya bullying, apalagi saat itu saya termasuk salah satu anak yang pintar di kelas. Saya jadi semakin berkembang dan semakin percaya diri.

Saat saya duduk di bangku kuliah pun saya punya kepercayaan diri. Saya berani mengemukakan pendapat. Saya berani berbicara di depan umum. Tidak seperti saat SD dan SMP dimana saya selalu takut karena saat saya berbicara pun seperti tidak ada yang mendengarkan. Ketika saya SMA saya bisa menjadi siswi dengan NEM tertinggi, dan ketika saya di bangku kuliah juga saya mendapat penghargaan mahasiswi berprestasi dari kampus. Saya jadi berani mengembangkan bakat saya. Saya tidak takut lagi. Bahkan pergaulan saya jadi luas dan saya aktif di organisasi, bahkan pernah menjadi presiden mahasiswa.

Tapi jangan salah, bullying memang sudah hampir tidak ada di hidup saya, tapi haters masih ada dimana-mana. Bahkan beberapa kali saya difitnah. Saya yang dulu benar-benar berbeda dengan saya yang sekarang. Dulu ketika saya dibully, saya hanya diam saja. Tapi sekarang saya jadi bisa 'melabrak' orang yang jahat. Saya berani mengemukakan apa yang saya rasakan, tidak seperti dulu.

Saat saya sudah menginjak bangku kuliah, banyak juga teman-teman saya yang berteman dengan sangat 'tidak sehat'. Menurut saya, itu adalah bentuk baru dari bullying, makanya saya sering menggunakan kata 'bully' diantara teman-teman saya. Di mata saya, meledek juga sama dengan bullying.

Saya tidak habis pikir dengan orang-orang yang sering membully orang lain. Apakah mereka tau bahwa korban bullying berpotensi untuk bunuh diri? Apakah mereka pernah mendengar kisah Amanda Michelle Todd yang bunuh diri karena dibully? Mungkin banyak yang harus melihat video Amanda di YouTube supaya tau kisahnya dan tidak lagi membully orang lain.

Untuk kalian yang memang suka membully orang lain, kalian sebaiknya berpikir berkali-kali lipat, karena bisa saja kalian yang seharusnya bertanggung jawab atas efek jangka panjang korban bullying, antara lain:
  • kepercayaan diri korban bullying akan menurun drastis
  • korban bullying akan merasa tidak aman, dimanapun dia berada
  • korbn bullying akan sulit untuk mendapatkan semangat untuk menjalani hari-harinya
  • korban bullying bisa saja menjadi orang yang 'kejam' terhadap sesamanya
  • korban bullying akan lebih mudah mengalami gangguan psikologis, seperti depresi, dsb
  • korban bullying akan mudah gelisah, bahkan seringkali menghadapi gangguan tidur
  • korban bullying akan menghadapi masalah makan
  • korban bullying bisa saja menjadi sangat agresif, sensitif, mudah marah, atau bisa saja memendam marah dalam jangka waktu yang sangat lama
  • korban bullying berpotensi untuk mengucilkan dirinya sendiri dan sulit bersosial (perkembangan sosialnya akan terganggu)
  • korban bullying lebih mudah phobia, bahkan terhadap hal-hal kecil
  • bahkan korban bullying berpotensi untuk melakukan BUNUH DIRI!
Jadi, bagi para pelaku bullying, kalian memangnya bisa bertanggungjawab atas hal-hal ini? Kalau korban kalian bunuh diri, kalian bisa apa?

Sayangnya, menurut pengalaman saya, tidak banyak guru dan orangtua yang peka dengan masalah bullying ini. Dan kebanyakan pelaku bullying melakukan 'aksi'nya tanpa ketahuan oleh orang dewasa!

Jadi untuk kalian, adik-adik yang menjadi korban bullying, sebaiknya kamu lapor ke guru atau orangtua kalian. Jangan disimpan sendiri! Kamu tidak akan jadi korban bullying lagi jika kamu berani berbicara. Jangan sampai hal yang kamu alami akhirnya menjadi lebih parah. Jangan sampai bullying menghambat kamu untuk berkembang!

Bagi para guru dan orangtua, lebih peka lah terhadap anak-anak kalian. Jika kalian melihat ada sesuatu yang 'tidak wajar' pada anak-anak, segera tanyakan masalahnya. Jika ada anak yang tadinya ceria namun berubah menjadi murung secara berkepanjangan, tanyakan permasalahannya. Apakah ada sesuatu hal buruk yang terjadi? Jika ternyata anak tersebut adalah korban bullying, segera lakukan tindakan!

Dan bagi para orangtua, jangan lupa untuk selalu menyemangati anak. Ingatkan mereka bahwa mereka adalah anak yang istimewa. Selalu berikan motivasi untuk anak agar mereka tetap bersemangat. Sebisa mungkin, luangkan waktu juga untuk mengawasi anak. Kebanyakan bullying terjadi pada jam istirahat dan pulang sekolah. Jika memiliki waktu, datanglah ke sekolah dan lihatlah sendiri kondisi dan situasi di sekolah. Dan jika melihat ada anak yang dibully, segeralah bertindak!

Banyak sekali tanda di sekolah yang bertuliskan "stop bulllying" dan sejenisnya. Namun sayangnya tanda itu tidak akan efektif jika pada akhirnya tidak ada penanganan yang nyata dari guru dan orangtua. Semua orang dewasa juga harus bisa bertindak jika melihat bullying! Ini bukan masalah "bukan urusan gue" atau "ngapain ikut campur urusan bocah?" dan sejenisnya, namun kita sebagai orang dewasa harus bisa ikut mencegah bullying!

Please, bantu generasi penerus kita dari tindakan bullying! Sekali lagi, STOP BULLYING!