Monday 19 September 2016

Panna Cotta with Mango Puree. Yum!

Jadi beberapa hari yang lalu, gw di rumah iseng bikin panna cotta. Apaan sih tuh panna cotta? Jadi panna cotta ini adalah makanan pencuci mulut sejenis pudding dari susu, krim, dan gelatin yang berasal dari Italia.

Berhubung gw nggak beli heavy cream, alhasil gw bikin panna cotta dari susu full cream! (Maaf ya buat para orang itali, mungkin ini sejenis penghinaan bagi kalian)

Jadi, bahan apa yang gw pakai?

Susu full cream merk ultra kurang lebih setengah liter
Agar-agar swallow yang bening (karena gw nggak punya gelatin) kurang lebih 2 sdm
Gula 1 sdm
Garam sejumput (bener-bener sejumput dan dikiiit banget) supaya rasanya nggak terlalu manis

Jadi pertama-tama, panaskan susu full cream. Kalau sudah mulai ada bubble nya, masukin agar, gula, dan garam lalu aduk sampai rata dan tunggu sampai mendidih. Matiin kompor, lalu masukkan ke cetakan. Tunggu 15 menit sampai tidak terlalu panas lalu masukkan kulkas.

Udah gitu doang. Gampang kan? Haha!

Yang bikin panna cotta ini jadi istimewa itu karena mango puree nya. Jadi gw bikin panna cotta itu pagi-pagi. Nah malemnya, tiba-tiba gw dibawain oleh-oleh berupa mangga! Alhasil gw jadi seneng banget karena panna cotta gw bakalan jadi wow. Untuk bikin mango puree nya ini gampang banget! Cuma perlu 1 buah mangga ukuran sedang, air perasan lemon 1 sdt, dan gula 1 sdt.

Cara bikinnya, kupas mangga, potong dadu, lalu masukkan ke saucepan. Abis itu masukkin air perasan lemon dan gula. Aduk-aduk. Abis itu tinggal disaring dan dituang ke atas panna cotta yang tadi udah dibikin.

Dan hasilnya kayak gini:


Simple, sederhana, murah, gampang, dan ENAAAKKK! Yum!

Sunday 4 September 2016

Mari Berbuat Baik! (Edisi Curhat Lagi)

Oke jadi gini ceritanya...

Kurang lebih bulan lalu, gw nulis di facebook mengenai alasan gw kenapa gw suka kasih makan stray cat alias street feeding. Dan ternyata tulisan gw di share lebih dari 2.3K shares! Bahkan tulisan gw ini dimuat di tribun news jogja (sumpah itu mas-mas nya kenapa nggak nge wawancarain gw langsung aja sih? Haha!) Gw juga nggak nyangka, secara awalnya ada aja gitu yang kasih komentar nggak ngenakin, sampe segala nyuruh gw ngeganti pola pikir gw lah, apa lah. Heran. Tapi gw mah masa bodo. Karena menurut gw, yang penting ambil aja sisi positifnya. Nah jadi tulisan originalnya tuh begini...


Beberapa teman saya sering bilang, "kenapa sih lo suka ngasih makan kucing? sampe kadang lo belain beli makanan kucing padahal lagi tanggal tua. Udah gitu kucing jalanan juga suka lo kasih makan. Kan mendingan lo traktir kita aja!"
Jawabannya sederhana:

1. Duit 50rb bisa buat kasih makan banyak kucing sedangkan buat manusia, duit segitu cuma bisa buat makan 3-4 orang di warteg.
2. Kebanyakan manusia (inget ya, kebanyakan tapi bukan semua) ada buat kita saat kita lagi "ada" doang. Coba kalau binatang? Mereka nggak akan memandang apakah kita orang "punya" atau bukan..
3. Manusia lebih sering ngelunjak daripada kucing. Kucing tuh ngelunjaknya apa sih? Paling meong" minta makan dan ngusel-ngusel sama kita aja. Separah-parahnya ya palingan nyolong ikan atau daging.
4. Kucing kalo nyari makan sendiri biasanya ngubek-ngubek tempat sampah, makan seadanya atau mantengin tukang pecel ayam. Kadang dikasih manusia kadang nggak. Kadang malah ditendang sama manusia padahal dia cuma lapar minta makan. Perjuangan mereka untuk makan kadang bikin mereka disakiti manusia. Jarang ada manusia yang baik sama kucing. Lebih baik saya kasih mereka makan makanan yang layak bagi mereka kan?
5. Terlalu banyak kucing yang nggak salah apa-apa tapi ditendang, diusir, dipukul, bahkan banyak kasus kucing diracun sama manusia. Hidup mereka lebih keras daripada manusia! Untuk cari duit dan masak juga nggak bisa. Kita sebagai manusia juga harusnya ingat untuk memberi kepada makhluk hidup lainnya.
6. Sudah terlalu banyak manusia yang tidak tahu terimakasih. Kalau kucing kita kasih makan dan nggak bilang terimakasih itu wajar! Karena mereka nggak bisa berbahasa manusia!
7. Apa salahnya ngasih makan kucing makanan yang layak bagi mereka sih? Toh juga kita nggak bakalan miskin hanya dengan ngasih makan kucing! Sekedar info, ada makanan kucing merk maxi dan universal yang sekilo nya cuma 30rb! Kita nggak perlu kasih mereka makanan mahal macem royal canin atau science diet kok. Makanan kucing yang murah pun mereka suka!
8. Saya sering kasih makan buat kucing itu supaya bisa jadi contoh juga bagi orang-orang agar sayang sama hewan apapun. Kalau di indo banyak anjing jalanan juga saya pasti sering kasih mereka makan. Saya bukannya mau pamer kalau saya sayang sama binatang. Saya cuma mau jadi contoh yang baik, apalagi kalau ada anak-anak kecil. Anak-anak kecil itu perlu contoh yang baik, bukan yang jahat.
9. Pernah terpikir nggak kalau kita yang jadi kucing? Belum tentu kita bisa mengais-ngais tempat sampah, nongkrongin tukang pecel ayam maupun seafood demi dikasih makanan sisa kan?
10. Banyak kucing yang sejak lahir ditinggal induknya dan harus struggle sendiri cari makan. Kalau manusia? Ada panti asuhan. Dikasih makan. Lah kalau kucing? Cari makan sendiri! kadang harus berebut sama kucing lain pula.

Intinya, berbuat baik nggak harus sama manusia. Sama binatang pun kita harus berbuat baik. Kalau kita tidak bisa ngasih mereka makan, tidak bisa merawat mereka, setidaknya jangan sakiti mereka! Saya sering kasih makan kucing-kucing karena saya tahu keterbatasan saya yang nggak bisa menampung mereka. Mungkin kalau saya nanti sudah mapan, sudah selesai studi, dan sudah punya pekerjaan tetap saya akan bikin shelter untuk mereka. Tapi sekarang belum saatnya. Saya hanya bisa sebatas berbuat baik ke mereka dan memberi mereka makan...

Untuk yang tidak setuju dengan tulisan ini, silahkan. Saya nulis postingan ini karena pengalaman saya juga. Bagi yang berpikir, "kalau kita kasih makan kucing-kucing, nanti dia malah beranak terus. Bikin repot!" Kalian salah besar. Kucing mau kita kasih makan atau nggak, merekaa tetap akan bisa berkembang biak. Mereka akan tetap beranak. Oleh sebab itu, untuk menekan angka populasi kucing liar butuh adanya sterilisasi, agar mereka tidak terlalu sering beranak. Lagipula menurut saya hal itu bukan alasan untuk menyakiti mereka. Bukan alasan untuk membiarkan mereka kelaparan.

Sejak kecil saya diajarkan untuk "pekaa" terhadap sesama. Saya lebih sering memposisikan diri saya pada posisi orang lain maupun makhluk lain. Karena saya sering berpikir bahwa saya cukup beruntung dan hidup lebih enak daripada yang lainnya, makanya saya sadar untuk menolong sesama dan berbuat baik kepada makhluk hidup lainnya. Saya memang bukan orang paling baik di dunia. Saya juga banyak berbuat jahat, menyakiti hati orang, dll. Namun saya selalu berusaha untuk berbuat baik, apapun itu caranya, menurut cara saya sendiri.

Melalui postingan ini, saya harap banyak pembaca yang sadar bahwa berbuat baik tidak hanya kepada sesama manusia, namun juga kepada sesama makhluk hidup. Untuk poin nomor 2, 3, dan 6 mungkin banyak yang tidak setuju. Saya bukannya bermaksud untuk secara tidak langsung mengatakan bahwa manusia itu jahat, tidak tau terimakasih, ngelunjak, dan ada disaat kita "punya" saja. Saya tidak bermaksud begitu. Saya hanya menulis postingan ini berdasarkan pengalaman saya saja. Bukannya saya bermaksud pamrih, minta dibalas, dll. Saya tetap berbuat baik kepada sesama, saya tetap menolong mereka yang kesusahan. Sejak kecil saya dididik untuk menolong orang lain oleh keluarga saya. Namun terkadang ada masanya dimana kita terlalu sering diberikan hal-hal buruk sebagai balasannya dari mereka. Saya hanya terkadang merasa sedih dan kecewa. Makanya saya tuangkan sedikit perasaan itu lewat tulisan saya. Sekali lagi, no offense ya.

Semoga kita bisa senantiasa berbuat baik kepada sesama makhluk hidup! :)